Tutorial Terbaru

Bekerja Tapi Tak Happy? Sakitnya Di Sini


ACUY info. Setidaknya, 73% dari 17.623 karyawan mengaku tidak puas dengan pekerjaan mereka.  Hasil ini didapat dari survey yang dilakukan JobStreet.com pada awal Oktober lalu tentang kepuasan karyawan terhadap pekerjaan mereka.

Ketidakpuasan tersebut, salah satunya berkaitan dengan ketidaksesuaian antara pekerjaan yang diterjuni dengan latar belakang pendidikan, yang diakui oleh 54% koresponden. Tanpa disadari, hal ini berdampak serius pada penurunan produktivitas kerja hingga kecilnya jenjang karier. Sedikitnya, 60% koresponden mengaku tidak memiliki jenjang karier di kantor mereka sekarang.

Selain dari ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, sebesar 85% koresponden juga mengaku bahwa ketidakbahagiaan mereka dalam pekerjaan disebabkan karena  mereka tidak memiliki work-life balance (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi).

Sementara 53% lainnya menyatakan bahwa ketidakbahagiaan itu disebabkan karena atasan yang bergaya militeris (bangga pada pangkat dan jabatan untuk menggerakan bawahan), paternalis (tidak pernah memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengembangkan daya kreatifitasnya) dan laisez faire (membiarkan bawahannya bekerja semaunya, jabatan hanya sebagai simbol dan tidak pernah mau tahu).

Karakter atasan memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan. Karakter atasan yang buruk sangat mempengaruhi tingginya tingkat keluar-masuk karyawan di sebuah perusahaan yang juga akan berdampak buruk pada citra perusahaan.

Sayangnya, meski tak bahagia, banyak karyawan yang memilih untuk tetap bertahan. Perhitungan finansial menjadi alasan utamanya. Apakah Anda juga begitu?

Perusahaan semestinya aware dengan tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya. Karena, ketidakpuasan akan merujuk pada kekecewaan. Rasa kecewa menyebabkan sakitnya tuh di sini (tunjuk dada).

Padahal, jika merujuk pada riset yang dilakukan oleh American Psychological Association disebutkan bahwa karyawan yang happy  dengan pekerjaan mereka justru akan bekerja lebih produktif. Hasilnya, bisa dinikmati oleh perusahaan juga kan?

Nah, jika Anda merasa terjebak, Anda harus berani keluar dan mencari kesempatan lain. Jangan takut tidak mendapat pekerjaan lagi. Perluaslah jaringan dan cobalah membuka setiap kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan baru yang sesuai dengan harapan Anda.

No comments:

Post a Comment

Lazada Indonesia